Menag Lukman Buka Perkemahan Pemuda Lintas Agama Tahun 2016

By Admin

nusakini.com--Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin membuka acara perkemahan pemuda lintas agama Tahun 2016, di Alam Citra Riverside, Cilember, Bogor, Jawa Barat, Senin (7/11). 

Acara perkemahan pemuda lintas agama ini diikuti 270 orang peserta dari perwakilan pemuda-pemudi lintas agama di seluruh Indonesia, dengan perwakilan 7 orang dari setiap provinsi, dari masing-masing agama yang berusia 19 tahun sampai 30 tahun. 

"Selain peserta yang diundang terdapat sejumlah provinsi yang mengirimkan peserta tambahan, hal ini menunjukkan betapa besarnya antusiasme pemuda-pemudi Indonesia dalam mengikuti perkemahan ini," kata Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama Kementererian Agama Ferimeldi.

Kegiatan perkemahan pemuda lintas agama ini  berlangsung dari tanggal 6-11 November 2016, dengan tujuan mendekatkan dan membentuk jaringan antar pemuda lintas agama di sseluruh Indonesia. 

Ditempat lain, Kanwil Sulteng Abdullah Latopada yang membawa peserta dari perwakilan Sulteng sebanyak 12 orang berharap, dari kegiatan perkemahan pemuda lintas agama ini dapat membentuk rasa kebersamaan antar pemuda-pemudi Indonesia yang berasal dari berbagai agama, budaya, ras, bahkan berbeda kebiasan sehari-harinya. 

"Saya berharap, setelah dari perkemahan ini, peserta kembali ke Sulteng, akan menjadi sponsor perdamaian khususnya bagi Sulteng dan umumnya bagi bangsa Indonesia,"kata Abdullah Latopada. 

Selain itu, Abdullah Latopada juga menyampaikan apreasiasinya terhadap acara perkemahan ini, bagi Abdullah, kegiatan ini bermakna luar biasa, sebab, pemuda-pemudi disatukan dalam satu kemah, berbaur bersama, memberikan dan menambah wawasan keilmuan, tentunya juga meningkatkan spritualitas peserta. 

Selanjutnya, Muhammad Fauzi selaku salah satu peserta dari Sulteng mengatakan dirinya pertamakali mengikuti kegiatan perkemahan ini. Dirinya merasa sangat senang, terpilih sebagai salah satu perwakilan Sulteng. 

"Kita berbaur dalam satu kemah dari berbagai provinsi, luar biasa, Bang. Kita bisa tahu dan belajar adat budaya, tradisi dari berbagai daerah dan agama di Indonesia,"kata Fauzi dengan logat khas Sultengnya. (p/ab)